Dreams are invented. We are not
born with them.
Gue pernah punya mimpi untuk jadi
seorang dokter, karena waktu kecil gue
sibuk di rumah sakit. Buat gue dokter keren, hebat dan luar biasa wangi.
Setelah itu mimpi gue berubah dari dokter menjadi seorang guru TK, lalu
pengacara, penyanyi, penulis novel, editor, pebisnis hingga konselor.
Mimpi gue berubah-ubah, dari satu
titik ke titik lain. Dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dan hal itu
sesuai dengan apa yang terkesan luar biasa di mata gue. Setiap orang selalu
punya banyak mimpi, dan hanya beberapa yang sanggup untuk menggapainya.
Beberapa menganggap bahwa mimpi, cita-cita, harapan dan keinginan adalah
sesuatu yang diberi oleh Tuhan untuk kita agar kelak mendapatkannya di kemudian
hari.
Mimpi adalah sesuatu yang nyata,
nggak kaya film Sailor Moon yang gue tonton di acara TV jadul dulu, dan untuk
sebagian orang, hal tersebut begitu mudah untuk di gapai. Gue, tentu bukan
menjadi salah satunya.
Gue selalu punya banyak mimpi, dan
memiliki puluhan rencana. Kadang gue selalu ingin melakukan banyak hal, sampe
akhirnya gue nggak melakukan apapun selain diam di tempat. Ada banyak orang yang mungkin sama
seperti gue, nggak mampu untuk banyak
bermimpi semenjak usia semakin dewasa karena sadar akan keterbatasan yang di
buat sama semesta.
Beberapa kali gue sering kali
mengutuk, bersumpah serapah dan berpikir mengapa hanya gue yang selalu ketiban
sial setiap kali ingin mewujudkan sesuatu. Gue nggak sadar bahwa mimpi sama
seperti bintang, beberapa orang sanggup untuk menggapainya selebihnya hanya
mampu untuk melihat dari kejauhan dan sisanya bahkan nggak mampu barang sekedar
untuk menatapnya.
Mba Alanda pernah bilang di
bukunya, ketika kita memiliki mimpi yang sangat besar,
bersyukurlah. Yang Maha Berkehendak dan Maha Pengasih tidak mungkin mengizinkan
kita memiliiki mimpi sedemikian besar tanpa memberikan kesempatan untuk
meraihnya. Ada banyak orang di luar sana yang sering kali melewatkan
kesempatan-kesempatan yang di datangkan untuknya, berharap bahwa kelak mimpi
itu dapat bergerak dan berjalan sendiri menghampirinya.
Gue? Mungkin
bisa jadi salah satunya.
Tapi nggak
dengan gue yang sekarang. Ada banyak hal di dunia ini yang begitu gue lewati
dan biarkan pergi begitu aja tanpa sempat mencoba untuk mengambilnya. Bahkan
Tuhan pun nggak akan mengubah suatu kaum bila kaum tersebut nggak berusaha
untuk berubah bukan?
Maka, gue akan
mencoba. Berapa kali pun harus jatuh nantinya. Lagi pula menyerah itu adalah
sesuatu yang wajar bukan?
Dream until
the dream comes true, and then, dream some more!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus