Merelakan tidak pernah sepaket dengan mengikhlaskan. Kuatlah.

Kamis, 26 Januari 2017

Five Things About Me



Lima fakta yang berlawanan dengan yang orang lain tahu tentang lo.
Mari kita menjabarkannya satu per– satu.

POLOS

Yang gue maksud disini bukan kertas HVS polos atau buku yang belom dicorat-coret loh ya. Sebenernya gue juga rada nggak ngerti dalam kata tersebut. Polos itu yang kaya gimana sih? Yang macem lo nggak bisa bedain pupuk? Itu mah sih kompos. Terus yang kaya gimana? Macam lo nggak bisa make lipstick kaya Britney Spears? Atau yang nggak tahu soal Luffy yang udah jadi kapten bajak laut?

Tapi karena gue nggak mengerti dengan jelas kata tersebut, mari kita sepakati bahwa orang polos adalah orang naif. Naif yang kebodoh-bodohan. Nah nggak enak banget kan disebut polos?
Udah naif, bodoh pula. Nggak intelek banget kesannya.

Hanya karena lo nggak tau macam-macam hal tabu kaya zona dewasa delapan belas plusplus, orang-orang bakalan menyebut lo dengan kata polos. Mereka yang ngesok begitu bahkan nggak tau kalo setelah proses kawin, harimau jantan langsung meninggalkan betina. No muss, no fuss. Kawinnya harimau aja gue tau kan? Jadi, sekarang siapa yang polos?

RAMAH 







Orang-orang sering menyebut gue ramah. Aselinya? Beuh.. ramah banget. Eh nggak deng, boong.
Gue nggak terbiasa dengan permisa-permisi, atau menawarkan sesuatu. Kebanyakan para orang tua yang kenal awal sama gue justru kayanya bakal ngira gue sebagai anak muda yang nggak punya sopan santun.
Tapi karena nyokap atau yang sering lo sebut Bunda tulen Jawa. Gue mulai di jewer kanan-kiri untuk pasang muka senyum setiap orang senyum. Siap nawarin meski nggak begitu kenal. Dan bersikap seolah peduli pada orang-orang baru disekitar. Gue tentu aja senang melakukannya, hanya aja gue punya banyak ketakutan untuk melakukan hal tersebut. Sebab diam terasa pas untuk orang-orang yang baru gue kenal.

POSITIVE THINKING


Percaya sama gue, karena percaya sama dukun itu musyrik. Gue adalah manusia yang punya 98% pikiran negatif, sisanya ngambang antara netral atau positif. Tapi kebanyakan teman-teman baru gue bakalan nilai gue orang yang berpikiran positif. Asal tau aja sih, gue orangnya suka curigaan. Hanya mungkin karena gue nggak begitu perduli dengan bully – an serta omongan pedes yang ngalahin mie abang adek level mampus, orang-orang mengira bahwa gue adalah si ‘pemikir positif’.

NGGAK PEKA





Setiap orang pasti sadar kok ada perubahan, entah di dalam dirinya maupun di luar. Hanya saja, beberapa memilih untuk mengabaikan dan nggak perduli. Dosen gue bilang bahwa, perasaan cinta adalah perasaan yang paling mudah untuk bisa di lihat. Gue? Tentu aja dong bisa, meski harus pake kacamata dulu sebelumnya. Jadi sebenernya kalo pun bisa di bilang, gue orang yang peka atau cukup peka. Namun karena kebiasaan diri untuk membiarkan dan mengabaikan hal-hal yang di luar kepentingan diri gue, gue terlihat nggak peka.


 PENDIAM


Yakin banget untuk yang satu ini, orang-orang ter– dekat gue bakalan ngakak. Diam darimana? Dari ujung gang juga keliatan kalo gue ini adalah salah satu pembawa bencana untuk orang-orang terkena sakit gigi atau migrain. Untuk orang baru, gue tentu aja milih diam. Supaya nggak di bilang SKSD, or something wathever. Tapi untuk orang-orang terdekat, ya masa kali gue diem?
Ntar diem-diem bau. Diem-diem update status. Diem-diem garuk tanah.

Ya kan nggak lucu.

1 komentar:

  1. Is the live casino a safe way to play games? - Dr.MD
    Play slots on a real machine 구리 출장안마 for free. 제주도 출장마사지 No deposit required, we 진주 출장마사지 give players everything they need! Play free casino slots on your 속초 출장샵 mobile and in the 안동 출장안마

    BalasHapus