Merelakan tidak pernah sepaket dengan mengikhlaskan. Kuatlah.

Minggu, 27 November 2016

MAKALAH PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI






MAKALAH PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
(TAMAN KANAK-KANAK)


UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
PSIKOLOGI
2016




                                                                      BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama tk adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap atau perilaku, dan keterampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki setiap anak, maka diperlukan usaha yang sesuai dengan kondisi anak masing-masing. Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui berhitung, mengenal huruf, dan mengkombinasikan warna.
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orangtua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) adalah mampu mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Kemampuan dasar yang dikembangkan di TK meliputi kemampuan bahasa, fisik atau motorik, seni dan kemampuan kognitif.
Sebagai sampel, kelompok kami mengambil TK Darul Muttaqien yang berada di kelurahan Mekarsari sebagai objeknya dimana kelompok kami akan menerapkan proses mengajar yang efektif didalam kelas. Berbagai alat yang dipergunakan yakni : potongan kertas origami, lem dan gambar.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1.      Apakah melalui media gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif para siswa di TK Darul Muttaqien?
2.      Bagaimana cara yang efektif dalam mengajari anak agar mengenal huruf, menulis, dan membaca kata dengan tepat?
3.      Bagaimana cara yang efektif agar anak dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari praktek mengajar ini yaitu:
1.      Meningkatkan minat belajar pada siswa.
2.      Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan kelompok kami adalah meningkatkan kemampuan kognitif melalui gambar pada siswa TK Darul Muttaqien.
1.4  Manfaat
Hasil praktek mengajar ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni:
1.      Memunculkan minat belajar pada anak usia Taman Kanak-kanak
2.      Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak usia Taman Kanak-kanak





BAB II
METODE PRAKTEK PENGAJARAN
2.1  Setting Praktek Pengajaran
Praktek pengajaran ini dilaksanakan di TK darul Muttaqien yang beralamat di kelurahan Mekarsari, alasan yang mendasari kelompok kami ini karena Kepala Sekolah dapat memberikan izin kepada kami untuk memaparkan praktek pembelajaran mozaik di dalam kelas, dengan waktu satu hari.
2.2  Subjek dan Objek Praktek Pengajaran
Subjek pengajaran ini adalah anak TK B2 sejumlah 16 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Objek pengajarannya adalah proses pembelajaran mozaik, learn while singing dan metode lainnya.
2.3  Data dan Sumber Data Praktek Pengajaran
Data dari praktek pengajaran di kumpulkan berupa informasi dari anak TK B2 Darul Muttaqie kelurahan Mekarsari . Masing-masing data diperoleh melalui teknik :
1.      Informan atau narasumber, yaitu anak kelas B2 sejumlah 16 orang
2.      Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran diruang kelas B2 TK Darul Muttaqien.

2.4  Teknik Pengumpulan Data
Dalam praktek pengajaran ini data merupakan bagian yang terpenting. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam praktek pengajaran ini, maka kelompok kami menggunakan beberapa teknik, yaitu Observasi, Dokumentasi dan Tes.

1.      Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja terhadap anak ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kemampuan anak selama proses belajar mengajar berlangsung
2.      Dokumentasi
Tenik yang dilakukan oleh kelompok kami untuk memperoleh data langsung dari tempat kejadian, misalnya dari buku-buku yang relevan, viedo, ataupun sumber internet. Kelompok kami melakukan pengambilan data menggunakan dokumentasi berbentuk video dan foto. Kelompok kami mengambil data proses praktek pengajaran ini pada salah satu TK swasta, pada hari Jum’at tanggal 11 November 2016.
3.      Tes
Pemberian tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar anak dan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan kognitif anak melalui cara pembelajaran mozaik.








BAB III
METODE-METODE PENGAJARAN DI TK
Metode yang di gunakan oleh kelompok kami untuk memberikan pembelajaran di Taman Kanak – Kanak yaitu:
3.1  Metode Bermain
Menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan pekerjaan masa kanak – kanak dan cerminan pertumbuhan anak ( Gordon & Brwne, 1985). Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasaan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu [(Dworetsky,1990 ) dikutip oleh Moeslichatoen, 2004.
Kelompok kami menggunakan metode bermain Mozaik pada pembelajaran di TK tersebut. Mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan kertas berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat (Depdiknas 2001, 756). Dari definisi mozaik dapat diuraikan pengertiannya yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara di lem. Kepingan benda-benda itu, antara kertas, potongan daun, atau potongan kayu.
Pada praktek mengajar yang dilakukan, kelompok kami menyediakan alat dan bahan, diantaranya:
a.       Lem kertas
b.      Potongan-potongan kertas origami
c.       Gambar bunga didalam sebuah pot tanaman (pada selembar kertas)


3.2  Metode Bercerita
Metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik taman kanak-kanak. Dalam pelaksanaanya kegiatan pemebelajaran di taman kanak-kanak metode bercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan, memberikan keterangan, atau penjelasan tentang hal yang baru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar anak-anak. Bagi anak-anak mendengarkan cerita adalah suatu yang menyenangkan dan mengasyikkan.
Tujuan bercerita bagi anak usia dini adalah agar anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan orang lain. Anak dapat bertanya apabila anak tidak memahaminya, anak dapat menjawab pertanyaan, selanjutnya anak dapat menceritakan dan mengekspresikan apa yang di dengar  dan di ceritakanya. Sehingga makna dari isi cerita  dapat di pahami dan lambat laun di dengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan di ceritakannya. Pada orang lain, karna menurut Jerome S Bruner (Tampubolon,1991:10) “bahasa berpengaruh besar pada perkembangan berpikir anak”.

3.3  Metode Bercakap-Cakap

Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dalam bentuk:

1.Bercakap-cakap bebas

2.Bercakap-cakap menurut tema

3.4   Metode Tanya Jawab

                 Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya            komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara   pendidik dan anak. Pendidik bertanya anak menjawab atau anak bertanya pendidik menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara pendidik dan anak didik.

Metode Tanya Jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk :
a.       Mengetahui pengetahuan  dan pengalaman yang telah dimiliki anak,
b.      Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya,
c.       Mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.

3.5   Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru. Namun dalam penggunaan metode ini hendaknya guru tidak memberlakukan secara berlebihan, sebab pemberian tugas yang terlalu banyak akan menimbulkan rasa stress yang mengakibatkan ketidaksukaan ‘belajar’ pada diri sang anak.

Metode ini tidak kami terapkan dalam praktek pengajaran, akan tetapi metode tersebut tetap kami tulis dikarenakan dampak positif dan pemberlakuan wajib yang dibuat oleh guru yang mengajar.

3.6   Metode Menghafal Sambil Bernyanyi

Jamalus (1988 :46) berpendapat bahwa “Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya, selain itu bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.”
Dari pendapat tersebut, tentunya kita dapat mengetahui bahwa dengan bernyanyi anak-anak akan merasa senang. Dan kita dapat menggunakan metode tersebut dalam proses pembelajaran.




3.7  Metode Praktek

Dalam praktek pengajaran ini, kelompok kami mengikuti jadwal kegiatan yang berlangsung di TK Darul Muttaqien. Dalam kategian yang berlangsung TK tersebut menerapkan metode praktek bergilir yang berlangsung pada hari Jumat, yakni praktek Sholat dan Olahraga.
Metode tersebut dibuat agar anak-anak dapat mengerti akan kewajibannya.
























BAB IV
METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI ANAK USIA DINI

Metode pembelajaran yang akan kami tulis pada sub bab ini diantaranya terdiri dari beberapa metode-metode yang tidak kami terapkan didalam praktek pengajaran yang berlangsung. Hal tersebut dikarenakan adanya kendala-kendala yang terjadi, salah satunya berupa keterbatasannya waktu.
Adapun metode pembelajaran efektif pada anak-anak TK, yaitu :

3.1  Metode Bermain (lanjutan)

Adapun metode bermain yang tidak kami terapkan dalam praktek pengajaran, yakni:
a.       Menggambar

Menggambar merupakan ekspresi segala sesuatu yang muncul dalam kesadaran anak pada saat itu. Gambar yang diekspresikan dapat bersifat simbolik dan bukan tiruan bendanya sendiri secara langsung.(dikutip oleh Moeslichatoen,2004,;41 ).
Kegiatan menggambar atau mewarnai gambar di taman kanak- kanak sering di berikan pendidik taman kanak- kanak , karena kegiatan satu itu merupakan sarana yang praktis dalam memberikan pembelajaran dalam bidang seni khususnya.

b.      Cetak Penampang
Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan menggambar ekspresi karena kegiatan mengecap yang dilakukan anak- anak dapat memperlihatkan ekspresi anak tersebut, penggunaan warna yang berbeda- beda dapat menjadi gambaran yang menunjukkan kreativitas anak itu berbeda- beda




c.       Menggambar Dengan Jari (Finger Painting)
Kegiatan yang biasa dilakukan di taman kanak – kanak yaitu menggambar dengan jari dengan menggunakan tepung kanji, merupakan perantara untuk menyalurkan  kreativitas dan bermain kotor ( Hildebrand, 1986 ).

Finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna ( bubur warna ) secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar.

3.2       Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan cara untuk menunjukkan dan menjelaskan cara- cara mengerjakan sesuatu. Metode ini bermanfaat untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa kepada anak. Dengan metode demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemahaman melalui penglihatan dan pendengaran. Anak dapat diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan baik – baik  semua penjelasan guru sehingga anak lebih paham tentang cara mengerjakan sesuatu. Dengan demikian selanjutnya siswa dapat meniru cara mengerjakan sesuatu.( dikutip oleh Dwi yulianti, 2010,;38 )

a.            Melipat Kertas

Melipat atau origami adalah suatu teknik berkarya seni / kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga, dan kreasi lainnya. Bagi anak usia taman kanak- kanak melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreatif yang menarik dan menyenangkan.
Misalnya tema yang dipilih guru adalah membentuk bangunan rumah dengan cara melipat kertas. Rumah itu dilengkapi dengan gambar pintu dan jendela. Kemudian rumah tersebut akan diwarnai dengan menggunakan pensil berwarna yaitu memberi warna atap, pintu, dan jendela. Untuk demonstrasi itu guru memerlukan pensil warna, pines dan papan tempel untuk menempelkan hasil demonstrasi tersebut. sedangkan bahan dan alat yang diperlukan adalah kertas dan pensil warna.

b.       Membentuk

Membentuk adalah proses kerja seni rupa dengan maksud untuk menghasilkan karya tiga dimensi yang memiliki volume dan ruang, dalam tatanan unsur rupa yang indah dan artistik. membentuk merupakan kegiatan seni sebagai perwujudan suatu ide, gagasan dari bentuk yang sudah ada atau kreasi ciptaan yang baru. ( dikutip oleh Sumanto,2005,;139 ).
Plastisin atau tanah liat merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam kegiatan seni rupa untuk kategori membentuk modek tiga dimensi.

Selain metode yang dipaparkan diatas, metode efektif dalam proses pengajaran anak usia dini, diantaranya:
1.      Metode Bercerita
2.      Metode Bercakap-cakap
3.      Metode Praktek
4.      Metode Menghafal Sambil Bernyanyi
5.      Metode Pemberian Tugas










BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan

1.             Dari pembahasan pada praktek pembelajaran kelompok kami, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran pada anak usia Taman Kanak-kanak yang efektif antara lain :  Metode Bermain, Metode Bercerita, Metode Bercakap-cakap, Metode Praktek, Metode Menghafal Sambil Bernyanyi, Metode Pemberian Tugas, dan Metode Demonstrasi.
2.             Tujuan dari metode-metode ini adalah : melatih daya tangkap anak, melatih daya pikir, melatih daya konsentrasi, membantu perkembangan imajinasi anak, menciptakan suasana yang menyenangkan didalam kelas.
3.              Pembelajaran anak Taman Kanak-kanak disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik dan mental anak, sesuai dengan kelompok usia dan kebutuhan individual anak. Pembelajaran anak di usia dini harus menyenangkan dan menarik, seperti bermain, bernyanyi dan belajar menjadi satu kesatuan.



5.2  Saran

·              Guru hendaknya memberikan stimulus-stimulus yang menarik untuk anak dan memberikan motivasi positif kepada anak agar anak bersemangat dalam kegiatan bermain sambil belajar
·      Guru harus lebih kreatif dalam mengkondisikan anak secara optimal, agar anak dapat mengikuti arahan guru dan aturan permainan secara baik.
·         Sikap guru harus lebih responsif dan ekspresif terhadap karya anak, karena dengan respon dan ekspresi yang ditunjukan akan membawa anak lebih bersemangat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Winkel, W.S ., Psikologi Pengajaran, Penerbit Media Abadi, Yogyakarta, 2012.
  2. Muhibbin Syah., Psikologi Belajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013.
  3. http://belajarblog54.blogspot.co.id/2014/11/laporan-penelitian-dan-analisis.html
  4. http://ririn060592.blogspot.co.id/2012/11/makalah-strategi-pembelajaran-melalui.html
  5. http://www.warna-sahabat.com/2014/06/contoh-makalah-evaluasi-pembelajaran.html











Tidak ada komentar:

Posting Komentar