Assallamualaikum...
Halo semuaaaa! Haha akhirnya setelah sekian lama aku nulis
blog lagi. (Bersih-bersih, ambil kemoceng dan sapu). Kali ini aku kembali
menjadi Annisha yang sudah menikah... dan ya, coba kalian tebak dengan siapa
aku menikah?
Tuuuls sekaliii. Dengan laki-laki yang aku pernah ceritakan
di tulisan blog ku sebelumnya. Laki-laki yang allhamdulillahnya jadi cinta pertamaku, dan bersyukurnya aku nggak
perlu capek-capek ngelupain cinta pertama karena dia sudah menjadi suami. (nyengir, mesem-mesem).
Oh iya, kali ini aku mau membahas tentang acara lamaranku,
yang Masya Allah banget kalo
diinget-inget. Banyak orang bilang masalah dan ujian ada saat pasangan ingin
melangsungkan pernikahan, sementara buatku justru sebelum lamaran. Sempat
bertanya sama pasangan, dan dia juga merasakan hal yang sama. Apa aku berhenti
aja, atau lanjut. Di luar sana pasti banyak yang mau menerimaku dan lebih baik
daripada dia. Ya, pasanganku merasakan hal itu, mungkin begitu juga denganku.
Tapi kami bisa melaluinya, apa yang membuat kami yakin?
Tidak ada yang konstan di dunia ini selain perubahan. Tempat
bisa berubah, apalagi manusia? Maka jika kamu takut bahwa suatu hari nanti dia
berubah menjadi orang yang tidak kamu cintai. Kamu hanya perlu berusaha untuk
kembali jatuh cinta dengannya lagi. Dia bisa menerima segala hal buruk, ribuan
kekurangan dan yakin untuk menjadikanmu sebagai pendamping. Lalu sekarang,
kenapa kamu ragu?
Ya begitulah kira-kira satu diantara seribu perasaan sebelum
acara lamaran berlangsung yang meyakini aku bahwa kayanya dia oke juga kok
kalau dijadikan pasangan. Hahaha
Kali ini aku mau bahas beberapa budget soal lamaran dan segala tetek bengek yang akan membuat
kepusingan melanda. Jujur saja, sebenarnya aku pribadi ingin lamaran yang
intim, privasi, nggak banyak orang yang tahu. Cukup keluarga inti datang lalu
selesai, atau memilih untuk makan bersama di luar. Tapi acara seperti ini nggak
akan berlangsung hanya dengan keinginanku saja. Pasanganku, pihak keluarga ku
dan pihak keluarganya memiliki pandangan yang berbeda untuk acara kami.
Banyak hal dan keinginan yang aku lepaskan , keributan
dengan ibu nggak terhindari begitu juga dengan pasangan dan keluarga pasangan.
Kakak terakhir menjadi penengah untuk aku dan ibu karena kami memilki pandangan
yang sangat berbeda, dan sebagai anak memang aku yang harus mengalah. Hahaha...
Satu bulan lebih sebelum hari H aku memutuskan untuk memesan hijab pashmina di Zalora seharga 49 ribu dengan voucher yang aku miliki. Aku juga memesan baju, mencari banyak referensi online shop di Instagram dan menemukan satu yang cocok. Cocok dengan selera, cocok dengan budget, (untuk soal satu ini, wajib). Karena aku ingin kebaya model peplum dan nggak mengunakan batik alhasil baju ini sesuai dengan keinginanku meski kenyataannya ternyata membuat badanku terlihat lebih gemuk. Di online shop ini juga aku bisa merequest untuk sekaligus membuat baju untuk pasangan lengkap dengan ukurannya. Estimasi pengerjaannya 2-3 Minggu yang ternyata sampai ke rumah nyaris satu bulan setelah pemesanan. Bersyukur karena baju ini datang sebelum acara lamaranku berlangsung. Tapi lucunya baju pasanganku justru membuatnya semakin terlihat Chinese karena aku memilih warna merah maroon, hehe. Kalian bisa melihatnya di instagram sashelldom jika penasaran.
Sementara buket bunga yang di bawa suami di pilih sendiri oleh dia dengan lagi-lagi bernuansa merah maroon, aku meminta artificial flowers agar bisa bertahan lama dan di pajang dirumah sebagai kenang-kenangan. Kalau kalian penasaran, kalian bisa melihatnya di instagram salily.florist, oh iya untuk harga lebih murah bisa datang langsung ke tempatnya karena untuk pengiriman akan dikenakan ongkos kirim yang cukup lumayan. Sepertinya tema lamaranku tanpa sengaja berwarna maroon.
Sebelumnya aku nggak ingin memakai tenda karena terlalu
berlebihan, tapi keluarga meminta untuk memakai tenda agar lebih bagus juga
tamu bisa berjarak dan di luar ruangan, terlebih rumah terlalu sempit jika
menampung banyak orang. Alhasil tenda di pesan 4 hari sebelum hari H karena
perdebatan sengit antara Ibu dan aku. Dengan sisa yang hanya terdiri dari 4
warna berwarna maroon gold, hijau, pink putih dan ungu karena seluruh tenda
sudah di booking habis, Ibu memutuskan untuk mengambil tenda plafon balon berwarna
maroon gold dua lokal dengan penutup di samping. Sebenarnya aku ingin memilih
putih atau mocca sayangnya tidak ada karena sudah di booking.
Selain itu ada tambahan untuk satu gubugan kue tanpa penutup, tiga meja untuk prasmanan, enam pemanas atau tempat lauk serta 70 bangku dan panggung kecil. Untuk total estimasi harga aku kurang tahu karena Ibu yang mengurus, untuk tambahan panggung dikenakan 200 ribu, sementara bangku 5.000 perbuah, untuk tenda 380 ribu perlokal. Selebihnya aku lupa untuk biaya pemanas makanan, meja dan gubug hehe (padahal untuk yang ini kakak sudah rincikan saat acara berlangsung).
Untuk makanan sendiri ibu memutuskan membuat gurame asam
manis, teriyaki beef, sop kimlo, ayam
bakar dan juga salad. Spesial salad aku yang membuatnya dengan kol ungu, wortel
dan lobak saat pagi hari, jadi nggak ada kata ya orang yang ingin lamaran atau
menikah hanya ongkang-ongkang kaki saja. Untuk budget aku lagi-lagi nggak begitu tahu, karena ibu memasak sendiri
di bantu kakak ipar dan tetangga rumah yang pastinya membuat jadi lebih murah.
Oh iya hanya untuk ayam bakar kami membeli via
gofood dengan voucher yang aku
dapatkan. Aku hanya memesan 20 ekor ayam utuh, satu ekor seharga 60 ribu dan aku
mendapatkannya dengan harga 45 ribu per ekor.
Kue yang disajikan terdiri pie brownies yang dibawa kakak, lemper, kue sus, tiga puding mangga, tiga puding cokelat, sosis solo yang dipesan dari tetangga, buah salak, serta lima brownies pandan dan lima brownies cokelat Amanda yang lagi-lagi dibeli via gojek dengan voucher yang kakak dan aku dapatkan. Aku juga membeli teh botol secara berkala dengan diskon shopee dan gomart serta memutuskan untuk memilih air le minerale 300 ml dan VIT 600 ml botolan agar air bisa di bawa pulang dan tidak boros plastik. Aku membeli 10 dus air dan 120 teh botol untuk minuman. Untuk estimasi harga aku tidak menghitungnya karena ibu yang memesan, yang aku tahu harga kue sus, lemper dan sosis solo berkisar 3.000 – 4.500 perbuah. Untuk satu dus air le mineral seharga 34 ribu aku membelinya sebanyak 7 dus dan satu dus VIT seharga 35 ribu sebanyak 3 dus.
Untuk barang bawaan yang diterima pihak laki-laki semua di handle kakak karena dia memiliki usaha kue kecil-kecilan. Estimasi harga tidak ada karena kakak memberikannya secara gratis hehe. Yang aku tahu untuk harga kardus kue 13.500 – 15 ribu dan pita tarik seharga 5.000 yang lagi-lagi berwarna maroon. Kue yang di bawa adalah kue lapis tenun, puding buah, flower tart, blackforest, keranjang buah, pie brownies dan pie buah. (Picture yang diambil dengan terburu-buru).
Untuk MC acara aku meminta kakak tertua dan allhamdulillahnya bersedia, aku juga
meminta guru ngajiku Bapak Ustad Ading Sukma sebagai perwakilan keluarga. Acara
berlangsung tanpa halangan, meski saat pagi hingga siang hujan deras melanda
namun setelah sore hari hujan berhenti dan matahari bersinar. Acara dimulai
pukul setengah lima sore, beberapa temanku datang mengucapkan selamat dan
membawa bingkisan. I’m verry happy and
blessed about it.
Cukup sekian blog tentang lamaranku kali ini. Jika di total
memang cukup memakan biaya, namun semua bisa di kurangi tergantung dengan
lamaran yang kalian inginkan. Apa aku puas dengan lamaranku?
Ya. Aku puas, dan bersyukur semua lancar tanpa halangan
apapun. Sampai bertemu di tulisanku selanjutnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar